Komunitas Peduli

Komunitas Peduli

Minggu, 14 Juni 2009

Mendirikan BISNIS SOSIAL Untuk MENGENTASKAN KEMISKINAN, Siapa Berminat?

Bisnis Sosial merupakan cara jitu untuk mengentaskan kemiskinan. Silakan baca tulisan tulisan-tentang Bisnis Sosial di: http://bisnissosial.blogdetik.com/

Kesempatan kali ini kita akan mendiskusikan bagaimana tahap-tahap mendirikan Bisnis Sosial, sebagai berikut:

1. Membentuk Tim
Sebagaimana cara pendirian entitas bisnis pada umumnya, diperlukan orang-orang yang mengurus segala sesuatunya, sejak perencanaan, implementasi, evaluasi, pengembangan, sampai pemanfaatan hasil usaha Bisnis Sosial kepada orang-orang miskin. Untuk itu perlu dibentuk TIM yang menggerakkan roda Bisnis Sosial. Tim ini lah yang sangat menentukan keberhasilan Bisnis Sosial yang didirikan.

2. Membuat Badan Hukum
Bisnis sosial dapat dijalankan oleh perorangan maupun badan hukum. Namun sebuah perusahaan yang berbadan hukum biasanya akan lebih dipercaya pada saat berinteraksi dengan pihak ekstenal dari pada perusahaan perorangan. Oleh karena itu, sebuah entitas Bisnis Sosial lebih baik berbadan hukum baik berupa Yayasan, PT ataupun CV.

3. Menetapkan Bidang Bisnis
Memilih dan menetapkan bidang bisnis merupakan tahap yang sangat penting. Idealnya bidang bisnis yang dipilih memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Bidang bisnis yang pasti untung atau yang kemungkinannya untuk untung tinggi.
- Bidang bisnis yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
- Bidang bisnis yang produk atau jasa nya banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
- Bidang bisnis yang mempunyai potensi untuk dikembangkan secara luas dan besar.

4. Mencari Sumber pendanaan
Mendirikan Bisnis Sosial akan jauh lebih mudah kalau memiliki sumber pendanaan. Adapun sumber-sumber permodalan Bisnis Sosial dapat berasal dari:
- Sumbangan pribadi
- Sumbangan Badan Usaha lain
- Badan Amal Zakat (BAZ)
- Dana CSR (Corporate Social Responsibility) BUMN dan Perusahaan Besar Lainnya.
- Penyertaan dari Yayasan/Foundation lain
- Bantuan Pemerintah
- Bantuan Lembaga Internasional
Bisnis Sosial bisa saja didirikan tanpa modal asal banyak orang (ada komunitas) yang mau berpartisipasi walaupun partisipasinya bukan dalam bentuk modal.

5. Menjalankan Aktivitas Bisnis Sosial
Inilah langkah inti dari sebuah entitas bisnis. Langkah ini menentukan hidup matinya atau besar kecilnya atau sukses tidaknya sebuah bisnis. Sebaik apapun rencana bisnis disusun biasanya ada saja deviasinya di lapangan. Oleh karena itu untuk meningkatkan tingkat keberhasilan Bisnis Sosial, sebaiknya mengikuti sistem yang sudah teruji dan terbukti berhasil dari suatu perusahaan PMB (Profit Making Bisnis).

6. Pemanfaatan hasil usaha
Pemanfaatan hasil usaha Bisnis Sosial adalah salah satu tujuan akhir dari pendirian Bisnis Sosial. Pemanfaatan hasil usaha Bisnis Sosial tidak boleh menyimpang dari tujuan awalnya, yaitu untuk memberikan manfaat sosial dan finansial khususnya bagi orang-orang miskin.

7. Audit External
Audit External diperlukan untuk menilai kesehatan perusahaan Bisnis Sosial, mengontrol pemanfaatan hasil usaha Bisnis Sosial, dan meningkatkan trust/ kepercayaan masyarakat serta pihak lainya terhadap entitas Bisnis Sosial. Tinggi rendahnya tingkat kepercayaan akan mempengaruhi besar kecilnya dukungan terhadap Bisnis Sosial yang bertalian.

Salah satu contoh entitas Bisnis Sosial yang dapat dijadikan referensi adalah Bank Grameen yang didirikan oleh Muhammad Yunus di Bangladesh. Contoh entitas Bisnis Sosial di Indonesia, saya belum mengetahuinya (kalau ada rekan yang mengetahuinnya, mohon dapat disharing sebagai bahan referensi). Namun sekedar untuk gambaran, ada sebuah bisnis home industri/ pabrik kecil yang sarat dengan muatan sosial. Sejak awan pendiriannya, bisnis ini diniatkan untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat miskin disekitarnya. Adapun misinya sangat sederhana yaitu:

  1. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, baik sebagai karyawan maupun sebagai reseller (sales dan agen).
  2. Memberikan manfaat ekonomi berupa gaji dan insentif untuk karyawan, serta komisi penjualan bagi para sales dan agen.
  3. Mengalokasikan laba yang diperoleh untuk membantu biaya pendidikan anak-anak dari keluarga miskin dan kemanfaatan sosial lainnya.


Bisnis ini didirikan bukan oleh orang-orang kaya, tetapi oleh orang-orang biasa yang mempunyai kepedulian sosial. Oleh karena itu, walaupun bisnis ini sangat kental dengan misi sosial, masih ada harapan dari para pendirinya untuk memperoleh manfaat finansial. Meskipun bisnis ini belum memenuhi status Bisnis Sosial Murni, akan tetapi sudah layak menyandang status Bisnis Sosial Hibrida atau Kewirausahaan Sosial.

Dibawah ini adalah gambar foto produk yang dihasilkan oleh home industri tersebut berupa deterjen bubuk botol dan sachet, sabun cair serba guna (cuci piring), dan softener (pelembut dan pewangi pakaian):

Foto-Sabun-3

Kita dapat berpartisipasi Dalam Bisnis Sosial dengan salah satu cara sebagai berikut:
- Menjadi investor Bisnis Sosial kalau memungkinkan
- Menjadi reseller produk atau jasa yang dihasilkan oleh Bisnis Sosial
- Menjadi pengguna produk atau jasa yang dihasilkan oleh Bisnis Sosial
- Turut mempromosikan produk atau jasa yang dihasilkan oleh Bisnis Sosial, baik melalui pemasangan backlink maupun melalui word of mouth (promosi mulut ke mulut)
- Memberikan dukungan motivasi dan do’a untuk keberhasilan Bisnis Sosial.

Dibutuhkan banyak sekali pelaku-pelaku Bisnis Sosial untuk mengentaskan kemiskinan di negara kita. Anda berminat berpartisipasi mengentaskan kemiskinan melalui pendirian Bisnis Sosial? Apabila anda berminat, silakan tinggalkan komentar anda di blog ini. Apa pun komentar anda pasti bermanfaat. Mudah-mudahan partisipasi kita dalam Bisnis Sosial menjadi amal kita untuk bekal di alam baka kelak, Amin.

Sumber: Bisnis Sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar